Garis Ekspresif | Garis Geometris |
Warna |
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tata rupa.
Metode tatavisual dalam seni rupa meliputi : irama, kesatuan, dominasi, keseimbangan, proporsi, kesederhanaan. Hasil akhirnya adalah karya seni/desain yang artistic (bernilai seni) dalam bentuk dwimatra ataupun trimatra.
Dalam membentuk karya seni/desain maka dibutuhkan bahan-bahan seperti bentuk, raut, ukuran, arah, warna, value/tone/nada, tekstur/barik, ruang, dan lain-lain.
Apabila bahan-bahan sudah dimiliki, kebutuhan selanjutnya dalam menciptakan karya seni rupa diperlukan alat-alat menata rupa, yaitu “tangga rupa”, yang berupa interval-interval tangga unsur-unsur rupa; raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, ruang/kedudukan, dan lain-lain. Interval tangga adalah tingkatan, gradasi, atau tone.
Agar diperoleh karya seni yang indah/artistic diperlukan metode-metode, di antaranya adalah keselarasan/ irama, daya tarik/dominasi, keseimbangan, kesatuan/unity, keserasian/proporsi, dan lain-lain. Jika metode ini digunakan dengan baik dan tepat, maka setidaknya karya seni yang dicipta memiliki nilai keindahan.
Namun perlu dipahami bahwa karya seni tumbuh dari rasa dan dipengaruhi oleh kepekaan dan visi seni si pencipta. Dengan demikian, hasil karya setiap orang akan berbeda-beda sekalipun metodenya sama. Ada yang kurang bernilai seni dan nada yang bernilai seni tinggi.
Namun perlu dipahami bahwa karya seni tumbuh dari rasa dan dipengaruhi oleh kepekaan dan visi seni si pencipta. Dengan demikian, hasil karya setiap orang akan berbeda-beda sekalipun metodenya sama. Ada yang kurang bernilai seni dan nada yang bernilai seni tinggi.